.jpg){kind=logo}
Desa Grantung, Karangmoncol – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Purbalingga bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Perwira Purbalingga (Unperba) Kelompok 09 menggelar Sosialisasi dan Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba, Sabtu, 09 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait jenis, dampak, dan upaya pencegahan narkoba.
Perwakilan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Perwira Purbalingga (Unperba) Kelompok 09 Esti Wahyuningsih menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan warga Desa Grantung dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Dalam sambutannya, perwakilan KKN menyatakan bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan ancaman serius yang merusak kesehatan fisik, mental, dan masa depan generasi muda. Kegiatan penyuluhan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat serta mendorong terciptanya lingkungan yang sehat, aman, dan bebas narkoba.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi melindungi generasi penerus dari bahaya narkoba,” ujar Esti Wahyuningsih.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program KKN di Desa Grantung yang bertujuan mendukung pembangunan masyarakat melalui edukasi dan pemberdayaan.
Kepala Desa Grantung, Bapak Karyono, S.E., menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan sosialisasi bahaya narkoba yang digelar BNNK Purbalingga bersama mahasiswa KKN Unperba Kelompok 09. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Desa dalam menjaga generasi muda dari ancaman penyalahgunaan narkoba.
“Kami sangat berterima kasih kepada BNNK Purbalingga dan mahasiswa KKN Unperba yang telah menghadirkan kegiatan edukatif ini. Pencegahan narkoba harus dimulai dari lingkungan terdekat, dan desa adalah garda terdepan. Dengan sosialisasi ini, kami berharap masyarakat, khususnya generasi muda, semakin sadar akan bahaya narkoba dan mampu menjaga diri serta lingkungannya,” ujar Karyono.
Ia juga menegaskan bahwa Pemerintah Desa Grantung siap bersinergi dengan seluruh pihak untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan bebas narkoba.
Materi disampaikan oleh Bapak Tarsito, S.Sos, Sub Koordinator P2M BNNK Purbalingga, yang menjelaskan bahwa narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Ketiganya memiliki potensi besar menimbulkan kecanduan dan kerusakan pada kesehatan fisik, mental, hingga kehidupan sosial.
Narkotika sendiri dibagi menjadi tiga golongan berdasarkan tingkat bahaya dan potensi ketergantungan, mulai dari ganja dan opium yang berisiko tinggi, hingga jenis tertentu yang digunakan untuk keperluan medis di bawah pengawasan dokter. Sementara itu, psikotropika dibagi menjadi empat golongan, termasuk zat berbahaya seperti LSD, ekstasi, dan sabu.
Selain narkotika dan psikotropika, BNNK juga mengingatkan bahwa bahan adiktif seperti nikotin, kafein, dan alkohol, meski legal, tetap berpotensi menimbulkan dampak negatif bila dikonsumsi berlebihan.
Dalam kesempatan tersebut, BNNK Purbalingga menekankan pentingnya rehabilitasi sebagai langkah penanganan pecandu, termasuk kewajiban orang tua atau wali untuk melaporkan anak di bawah umur yang terjerat narkoba demi mendapatkan perawatan.
“Penyalahgunaan narkoba bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi. Kerugian akibat narkoba mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya,” ungkap Tarsito. Ia menambahkan bahwa pelajar dan mahasiswa termasuk kelompok paling rentan, sehingga edukasi dan pencegahan di kalangan generasi muda sangat penting.
BNNK mengajak seluruh elemen masyarakat Desa Grantung untuk bersinergi melawan penyalahgunaan narkoba dan mendukung program rehabilitasi, demi mewujudkan generasi sehat, produktif, dan masa depan desa yang lebih baik.
