Intensifikasi Pekarangan dan Pembuatan Home Waste Decomposer di Desa Grantung, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga

Intensifikasi pekarangan merupakan suatu kegiatan yang dikelola secara terpadu dengan berbagai jenis tanaman sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beraneka ragam guna pemenuhan gizi keluarga. Kegiatan intensifikasi pekarangan dilakukan oleh mahasiswa KKN UNSOED Periode Juli-Agustus 2023 bersama dengan anggota kelompok wanita tani dan tokoh masyarakat Desa Grantung pada tanggal 15 dan 16 Juli 2023. Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Grantung terdiri dari dua kelompok yaitu KWT Demang dan KWT Maju Bareng dengan jumlah anggota sebanyak 40 orang. Tujuan dari kegiatan intensifikasi pekarangan ini yaitu untuk memaksimalkan pekarangan rumah dengan cara penanaman tanaman.

Kegiatan Intensifikasi Pekarangan Bersama Kelompok Wanita Tani

Sebanyak 70 bibit ditanam pada kegiatan intensfikasi pekarangan di Desa Grantung dengan tiga jenis tanaman, yaitu cabai rawit, terong ungu, dan mentimun. Ketiga jenis bibit tanaman tersebut ditanam dalam planterbag dan polybag. Penanaman bibit diawali dengan mencampur tanah, sekam bakar, dan pupuk kandang menjadi satu secara merata. Kemudian campuran tanah tersebut dimasukkan ke dalam planterbag dan polybag sampai tiga perempat ukuran planterbag/polybag. Bibit tanaman lalu dimasukkan ke dalam tanah yang ada di polybag maupun planterbag. Cara perawatan tanaman ini yaitu dengan melakukan penyiraman sehari sekali, pemupukan dua minggu sekali, dan penyemprotan pestisida nabati serta nutrisi tambahan seminggu sekali. Harapan dari kegiatan intensifikasi tanaman di Desa Grantung adalah tanaman dapat dirawat dengan baik sehingga dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam skala rumah tangga.

Proses Penanaman Bibit Tanaman

Mahasiswa KKN UNSOED dalam kegiatan ini juga mengenalkan mengenai pembuatan biopestisida kepada anggota KWT dan tokoh masyarakat. Penggunaan biopestisida bertujuan untuk mengurangi penggunaan pestisida yang banyak mengandung bahan kimia sintetik agar dapat lebih menjaga keseimbangan ekosistem. Biopestisida yang dikenalkan terdiri dari dua jenis yaitu biopestisida nabati dan hayati. Biopestisida nabati dapat dibuat dengan menghaluskan lengkuas dan bawang putih yang kemudian dicampurkan ke dalam satu liter air serta menambahkan daun tembakau. Kemudian aduk hingga merata dan biopestisida nabati tersebut didiamkan minimal satu malam sebelum diaplikasikan. Pengaplikasian biopestisida nabati dilakukan dengan cara penyemprotan ke bagian permukaan tanaman seperti daun ataupun batang. Biopestisida nabati dapat digunakan sebagai insektisida dan anti mikroba bagi tanaman. Pembuatan biopestisida hayati memanfaatkan isolat Trichoderma harzielum sebagai agen hayati yang memiliki banyak mekanisme dalam menekan cendawan. Fungsi dari biopestisida hayati adalah untuk menekan pertumbuhan jamur penyebab penyakit pada tanaman.

Biopestisida Hayati dan Nabati

Home waste decomposer adalah sebuah tempat yang berfungsi untuk menguraikan bahan organik sehingga nantinya dapat digunakan sebagai pupuk kompos bagi tanaman. Sebanyak sepuluh home waste decomposer dibuat di Desa Grantung. Pembuatan home waste decomposer dibuat pada tanggal 15 hingga 20 Juli 2023 di rumah masing-masing target sasaran home waste decomposer oleh mahasiswa KKN UNSOED Periode Juli-Agustus 2023. Pembuatan home waste decomposer bertujuan agar masing-masing rumah tangga dapat memanajemen sampah organik rumah tangga dengan baik.

Pembuatan Lubang Home Waste Decomposer

Lubang home waste decomposer dibuat sedalam satu meter dengan memanfaatkan ember yang dipotong dan bertutup. Penggunaan home waste decomposer yaitu dengan membuang sampah organik rumah tangga dalam lubang home waste decomposer hingga jumlahnya cukup banyak. Kemudian bioaktivator EM4 dimasukkan ke dalam lubang untuk menguraikan bahan organik dan diaduk hingga merata. Pemberian biaktivator EM4 berguna sebagai agen pengurai bahan organik juga dapat meminimalisasi bau tidak sedap yang timbul dari sampah-sampah tersebut. Setelah 2-3 minggu atau terdapat perubahan warna sampah organik menjadi berwarna hitam, maka sampah organik telah siap digunakan sebagai pupuk kompos.

Home Waste Decomposer yang Terisi Sampah Organik

admindesa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas